Virus Corona Sudah Ada Di Indonesia
pengertian,gejala,penyebab,dampak,dll
APA ITU VIRUS CORONA?
Menurut World Health Organization (WHO), COVID-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk.
Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air mengalir efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus Corona.
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia telah membuat peraturan untuk tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemi virus Corona. Tak hanya tempat umum, seperti tempat makan, gedung olah raga, tetapi tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak tersebut.
Dunia seakan sedang berbondong-bondong untuk mengalahkan musuh bersama yakni virus corona. Kerja sama dalam skala global itu belum pernah terjadi.
APA ITU VIRUS CORONA?
subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia).Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas.
Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia melonjak menjadi 893 kasus. Penambahan terbanyak berasal dari DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.T
otalnya menjadi 893," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan wabah Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube BNPB, Kamis (26/3/2020).GEJALA DAN CIRI-CIRINYA
Menurut WHO ciri-ciri virus corona adalah batuk, demam, dan sesak napas. Namun, ada beberapa gejala lain yang bisa terjadi, misalnya pilek, sakit tenggorokan, dan pusing.
Walaupun begitu, ada alasan gejala corona pada anak muda tak terdeteksi. Pertama karena virus belum muncul atau masih dalam tahap inkubasi.
Kemudian, gejala corona anak muda tak terdeteksi karena sistem daya tahan tubuh yang baik. Namun, tubuh sang anak justru menjadi carrier atau pembawa virus dan dapat menyebarkan ke orang lain.
PENYEBAB VIRUS CORONA
Virus corona umumnya berasal dari hewan dengan nama coronavirus. Tetapi, virus ini akhirnya bermutasi dan dapat menyebar ke manusia dan antar manusia.
Sama seperti SARS dan MERS, virus ini memiliki kedekatan yang mirip. Virus corona diketahui menyerang sistem pernapasan manusia sehingga dapat membahayakan jiwa.
PENYEBARAN VIRUS CORONA
Menurut World Health Organization (WHO), COVID-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk.
PENCEGAHAN VIRUS CORONA
1. Sering-Sering Mencuci Tangan
Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air mengalir efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus Corona.
Pentingnya menjaga kebersihan tangan membuat Anda memiliki risiko rendah terjangkit berbagai penyakit.
2. Jaga Jarak Sosial
Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif adalah jaga jarak sosial. Pemerintah telah melakukan kampanye jaga jarak fisik atau physical distancing.
Dengan menerapkan physical distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum, Anda sudah melakukan satu langkah mencegah terinfeksi virus Corona. Jaga jarak Anda dengan orang lain sekitar satu meter.
Jaga jarak fisik tak hanya berlaku di tempat umum, di rumah pun juga bisa Anda terapkan.
3. Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia telah membuat peraturan untuk tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemi virus Corona. Tak hanya tempat umum, seperti tempat makan, gedung olah raga, tetapi tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak tersebut.
Tindakan tersebut adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona. Virus Corona dapat ditularkan melalui makanan, peralatan, hingga udara.
Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik melakukan aktivitas di rumah agar pandemi virus Corona cepat berlalu.
DAMPAK POSITIF VIRUS CORONA
1. Lebih peduli dengan kesehatan
Pemberitaan mengenai wabah virus corona Covid-19 memang membuat panik di sejumlah negara. Namun dibalik itu, karena wabah tersebut kita sekarang lebih memperhatikan kesehatan dan lebih menjaga kebersihan.
Kita juga jadi mengingat untuk peduli dengan sesama dan memaksa diri untuk bisa bekerja sama secara global dengan kompak melakukan social distancing juga isolasi mandiri. Dengan mengingat bahwa hidup manusia secara tidak langsung saling terhubung, kita diingatkan betapa berharganya kita satusama lain.
2. Seluruh dunia bekerjasama
Sebelum kepanikan mengenai Covid-19 menyita perhatian, setiap orang menghadapi masalahnya masing-masing. Seperti kecemasan, kesepian, penyakit mental, dan meningkatnya ketidakpastian tentang masa depan.
Bencana alam biasanya menyatukan orang dan memicu tindakan solidaritas di antara sesama. Sementara ancaman pandemi, bagaimana pun telah menyatukan seluruh umat manusia melawan ancaman nyata.Manusia saling membantu tanpa perlu melihat suku, ras, atau kepercayaan.
4. Kualitas udara membaik
Kesehatan mental yang buruk hingga polusi dan polarisasi yang meningkat, seakan menjadi bukti bahwa masyarakat terlalu sibuk bekerja, konsumsi berlebihan, dan terlalu individulisme. Ketika sosial distancing sedang dilaksanakan di seluruh dunia, kualitas udara menjadi membaik.
Didokumentasikan dari China ke Italia, dengan emisi karbon mencapai titik terendah baru setiap hari karena berkurangnya perjalanan udara
.
5. Hobi tertunda bisa terlaksana saat isolasi mandiri
Awalnya mungkin sulit untuk melakukan segala aktivitas hanya dari rumah. Tapi hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan kesehatan pribadi dan saling menjaga satu sama lain.
Kebijakan isolasi mandiri juga memberi kita kesempatan untuk bekerja lebih sedikit, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, dan menemukan waktu untuk mengobrol, membaca, memainkan musik, memasak, dan terlibat dalam semua kesenangan.
DAMPAK NEGATIF VIRUS CORONA
1. Membuat nilai tukar Rupiah melemah
Pada hari Senin (26/3) Maret, Rupiah ditutup melemah di angka Rp16.331 per dolar AS. Penurunan nilai mata uang rupiah ini tak terlepas dari dampak buruk virus Corona. Kok, bisa? Karena para pelaku pasar makin khawatir terhadap kondisi bisnis di Indonesia setelah Presiden Jokowi mengumumkan adanya dua WNI yang suspect virus Corona.
Sebetulnya bukan hanya Indonesia yang terdampak oleh penyebaran virus Corona ini, tapi juga negara-negara lain di dunia. Sehingga ekonomi secara global pun terguncang yang pada akhirnya berdampak pada pelemahan rupiah.
Tapi Indonesia masih tergolong beruntung karena efek virus Corona terhadap perekonomian hanya 1,08 persen. Lebih kecil dibandingkan negara-negara lainnya di Asia maupun Eropa.
2. IHSG Anjlok
Serupa dengan Rupiah, sentimen pelaku pasar terhadap virus Corona membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami penurunan. Tercatat sejak awal tahun sampai dengan bulan Maret, IHSG tercatat turun 13,44 persen atau menuju level 5.452 poin. Level tersebut tercatat sebagai yang terendah. IHSG tercatat berada di poin terendah terakhir kalinya pada Mei 2017.
Dan lagi-lagi, sebetulnya bukan hanya Indonesia yang mengalami hal serupa. Indeks Wall Street juga mengalami penurunan akibat merebaknya Covid-19. Indeks utamanya seperti Dow Jones, S&P, dan Nasdaq harus terkoreksi antara 10-12 persen.
3. Meruginya sektor pariwisata
Bisa dibilang kalau sektor pariwisata ini paling besar terdampak penyebaran virus Corona. Pasalnya efek dari sektor ini sifatnya domino, di mana yang merasakan dampaknya bukan hanya korporasi tetapi juga kelas menengah.
Dimulai dari dibatasi hingga ditiadakannya penerbangan dari suatu negara. Tentu dampaknya sangat dirasakan oleh perusahaan maskapai penerbangan. Hal ini bisa juga berlaku untuk kapal pesiar, kereta, bus, bahkan kendaraan pribadi.
Dan seiring dibatasinya maka terbatas juga jumlah turis yang berkunjung ke sebuah kota. Kalau sudah begitu, otomatis bukan hanya tempat wisata yang sepi, tapi juga hotel, restoran, para penjual makanan hingga kerajinan tangan akan sepi.
4. Sekolah diliburkan
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk meliburkan sekolah-sekolah selama 2 seminggu sejak virus Corona dinyatakan telah menulari warganya.
Langkah-langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus Corona. Karena semakin minim interaksi antarmanusia terjadi maka semakin minim risiko penyebaran virus Corona berlangsung.
Mungkin diliburkannya sekolah-sekolah menjadi kabar menggembirakan bagi para siswa. Tapi justru karena itu siswa akan ketinggalan mata pelajaran, tak dapat bersosialisasi kembali bersama teman-temannya, dan bila berlangsung lama tentu akan berdampak pada indeks kualitas SDM di kemudian hari.
Bisa jadi hal serupa terjadi di Indonesia kalau penyebaran Virus Corona benar-benar masif.
5. Berbagai ajang olahraga batal diselenggarakan
Seluruh pertandingan Liga Serie A Italia pada pekan lalu terpaksa harus ditunda sejak Italia menyatakan telah ada 4 warganya terpapar Virus Corona. Salah satunya bahkan telah meninggal dunia. Tak hanya Italia, beberapa negara juga terpaksa menunda berbagai ajang olahraga demi menekan penyebaran virus Corona.
Bukan hanya Italia, hal serupa juga terjadi pada ajang Piala Asia Futsal 2020 yang mestinya berlangsung di Turkmenistan. Federasi Sepak Bola Asia (AFC) memutuskan untuk menunda kejuaraan futsal dua tahunan tersebut sebagai tindakan preventif terhadap penyebaran virus Corona.
Selain sepak bola, ajang olahraga lainnya seperti babak kualifikasi Olimpiade cabang tinju hingga turnamen bulu tangkis German Open 2020 juga harus ditunda.
Bisa dibayangkan apa jadinya kalau seluruh cabang olahraga ditiadakan dalam waktu yang cukup lama. Klub-klub akan minim pemasukan dan para sponsor satu per satu pasti akan menarik diri. Ujung-ujungnya para atlet pun akan terlunta-lunta.
6. Harga bahan pokok jadi melambung
Sejak kemunculan virus Corona menggemparkan Tiongkok dan dunia, kebutuhan akan masker menjadi meningkat. Pasalnya, setiap orang ingin melindungi diri dari berbagai kemungkinan penularan virus Corona tersebut. Namun sayangnya jumlah stok yang tak mampu memadai tingginya permintaan lantas membuat harga masker menjadi melonjak.
Sebagaimana prinsip dasar ekonomi, tingginya permintaan yang tak dibarengi dengan tingginya suplai akan membuat sebuah produk memiliki nilai tawar lebih tinggi. Di Indonesia sendiri, sampai dengan 2 Maret 2020 harga 1 box masker jenis N95 bisa dibanderol hingga Rp1,5 juta.
Hal yang terjadi pada masker juga bisa berlaku pada bahan pokok. Kok, bisa? Jelas bisa kalau banyak masyarakat memilih memborong berbagai bahan pokok di pasar dan menimbunnya dengan alasan agar tidak perlu keluar rumah demi mengurangi risiko penularan virus Corona. Seperti yang terjadi di Depok, Jawa Barat pada Senin, 2 Maret 2020 malam lalu.
Kalau hal itu terus dibiarkan bisa-bisa lonjakan bahan pokok bisa terjadi lho.
Jadi sudah tahu sejauh mana sebuah wabah atau virus bisa memberikan dampak buruk pada sebuah negara, ‘kan? Dampaknya pun sudah pasti dirasakan langsung oleh masyarakat secara individu. Karena itu, lebih baik mulai jaga kesehatan diri kita sejak dini ya. Ikuti segala instruksi dari pihak terkait dan ingat; enggak perlu panik!
Komentar
Posting Komentar